pada saat, saya mengikuti Dhamma Class KMB Dhammavaddhana pada hari Jumat tanggal 19 Maret 2010 yang di dhamma desanakan oleh seorang bhikkhu Thera(bhante).. saya mendengar sebuah cerita mengenai karma buruk yang di derita seorang petani. yang di ceritakan oleh seorang laki-laki dari peserta yang mengikuti Dhamma Class KMB Dhammavaddhana tersebut.
<><><>
ia menceritakan ada sebuah desa yang tinggallah sebuah keluarga petani yang seorang ibu petani sedang mengandung anak (hamil). dan seorang ayah dari anak itu menimpa (memukul) seekor hewan unggas yang sedang memakan hasil panen petani tersebut, hingga unggas tersebut teler (cacat). dan ketika anak itu telah lahir, anak tersebutpun teler(cacat) seperti unggas tersebut.
<><><>
peserta tersebutpun menanyakan kepada bhante yang sedang "dhamma desana" (ceramah/pembabaran dhamma), apakah ayah petani itu mendapatkann karma buruk, mengapa mendapatkan karma buruk yang dideritai oleh anak nya? mengapa cerita tersebut hal nya berlainan dengan paradigma yang mengatakan karma itu dibuat dan dipetik oleh diri sendiri?
dan bhante pun mengatakan bahwa, anak tersebut pun mempunyai karma buruk yang di buatnya di kehidupan lampau, dan di saat itu lah anak tersebut dengan dilakirkan dengan tubuh /kondisi yang cacat. dan sedangkan ayah (bapak petani) tersebut mendapatkan anak yang cacat. itulah karma buruk yang di deritainya. jadi dalam karma buruk tersebut, di liat / di sama kan kepada karma yang telah di buat oleh kedua pihak (anak dan bapak petani tersebut). karma itu melihat dan menyamakan hal yang telah dibuat oleh mereka. karma mereka berdua bertemu dan berbuah di saat itu..
((maafkan jika penyampaian saya membingungkan, tetapi cerita yang saya share itu berguna karena mengungkapakan bahwa kita jangan membuat jahat dan perbanyaklah kebajikan.
apabila bertanya atas kebingungan anda, anda dapat berkomentar.. terimakasih))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar