Mulai Dari Diri Kita..

Ada tajuk rencana di sebuah koran yang judulnya menarik, yaitu: "Mengapa masih sajakah ada tindak kejahatan?" Artinya mengapa di bumi ini, di negara ini, masih saja ada tindak kejahatan. Kelihatannya kalimat ini baik, tetapi akan lebih baik kalau diganti dengan kalimat, "Apakah saya sudah berhenti berbuat jahat?"

Mengapa kita hanya menuntut orang lain saja dan tidak pernah menuntut diri kita sendiri dulu, "Apakah saya sudah berubah menjadi lebih baik?" Kalau kita hanya menuntut, menggugat, mendemo, nanti yang ada di dalam benak kita hanya kebencian dan kemarahan saja. Tidak pernah ada perbaikan untuk diri sendiri.

Saya ingin memberi contoh. Seorang ayah, seorang suami tentu menginginkan keluarganya tenteram, sejahtera, dan saling menghargai. Tetapi, jika suami itu sendiri, ayah itu sendiri tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri lebih dahulu, udah marah, mudah tersinggung, tidak bisa berpikir dewasa; maka si suami, si ayah akan menjadi sumber ketegangan di dalam rumah tangganya sendiri. Tidak masuk akal apabila dia mengharap rumah tangganya harmonis dan bahagia. Kalau si suami, si ayah menginginkan keluarganya harmonis, bahagia dan tidak banyak ketegangan; dia harus mulai memperbaiki dirinya sendiri lebih dahulu.

Demikian juga seorang ibu, seorang istri. Seorang ibu atau istri hendaknya tidak hanya menuntut. Menuntut anak-anaknya, menuntut suaminya, supaya keluarganya tenang, tenteram, tidak selalu dalam ketegangan, tidak selalu diliputi suasana yang panas. Hal itu seharusnya dimulai dari si ibu sendiri lebih dahulu. Kalau si ibu selalu marah-marah, selalu curiga, sulit diajak berunding, menimbulkan ketegangan, maka si ibu akan menjadi sumber kekacauan di dalam rumah tangganya itu. Bagaimana mungkin si ibu mengharapkan rumah tangganya damai dan bahagia, padahal dia sendiri yang menjadi sumber ketegangan. Omong kosong!

Kalau kita menjaga diri kita sendiri, sama artinya dengan menjaga orang lain, karena kita tidak membuat masalah untuk orang lain. Kalau kita ingin menjaga orang lain, agar mereka tidak susah, tidak menderita, caranya adalah jagalah diri kita sendiri lebih dulu. Kalau kita ingin menjaga orang lain, tetapi tidak mau mengendalikan diri kita sendiri, tidaklah mungkin. Justru kita yang menjadi sumber ketegangan, sumber persoalan bagi keluarga, bagi orang lain.

Tidak ada komentar: