Di nasihati, koq malah dibenci?
Di saat pelajaran character building, saya dan teman –teman sekelas menonton cuplikan video yang di rekam oleh para mahasiswa yang sangat tidak bijak bagi saya, yang tak patut untuk di teladani.karena mahasiswa tersebut telah menngupload ke suatu website, yang dapat di perlihat oleh public dari berbagai Negara.
Mahasiswa tersebut merekam tragedy marah nya dosen ketika mengajar. Menurut saya dan teman – teman, hal tersebut dapat membuat malu dari pihak universitas, dosen tersebut, dan juga para mahasiswa yang kuliah di universitas tersebut.
Anggapan saya bahwa tentu saja dapat membuat malu pihak universitas, sebab universitas lah yang memberikan pengajaran yang dapat lebih baik sifat nya dengan adanya pelajaran mengenai character building. Lalu anggapan dapat membuat malu dosen yang sedang marah tersebut, hal itu tentu saja dosen malu karena telah marah dan terdapat di public, walaupun niat dosen itu baik. Tetapi mahasiswa yang merekam lah yang seharusnya lebih malu, public dapat memprediksikan bahwa mahasiswa tersebut kurangnya beretika karena telah merekam untuk membalas ketidak puasan atas dosen telah memarahi teman –teman nya.
Atas video yang saya nonton tersebut. Saya pun teringat atas ucapan guru SMA saya, yang telah saya coba untuk meneladani nya. Janganlah memalukan orang yang kita benci. Itulah kata- kata bijak yang di berikan oleh guru saya di masa saya duduk di bangku SMA dengan guru saya yang sangat killer, sebelum saya berpisah dengan sang guru di saat perpisahan SMA. Di mana guru tersebut sangat bijak di antara guru –guru yang lain.
Walaupun sangat killer dan juga “bawel”. Tapi untungnya guru ku itu bawel dengan kata – kata positif yang dapat memotivasi saya untuk lebih dewasa dalam segala hal selain belajar, tapi parahnya jika ia sendang marah, maka ia pun tak akan mau mengajar selama sebulan.
Saya pun ingin menjadi seperti dirinya yang cukup bijak hingga saat ini… ^^
Video tersebut menurut saya, haruslah dimusnahkan. Dan para mahasiswa tidak boleh membalas dengan membenci atas tindakan dosen kepada kita karena dosen mempunyai niat baik kepada kita di balik kemarahan dosen.
Bukan hanya dosen saja yang tidak boleh kita benci, semua orang yang telah memarahi kita pun tidak boleh membencinya. Karena di balik kemarahannya, ia terdapat niat baik.
Cobalah kalian renungkan, di saat kita semua SMA, cukup banyak guru – guru memarahi kita bahkan kita men’cap guru yang telah memarahi kita dengan sebutan “killer”. Atas ke’killer’an sang guru kita dapat lebih baik, mempunyai etika, dan juga tanggung jawab. Dengan kisah saya di saat saya duduk di bangku SMA, suatu saat saya tidak mengumpulkan tugas dan guru mengetahui nya. Guru ku pun menyuruh saya jongkok selama ia mengajar (2 jam)dengan menghadap tembok. Coba bayangkan jika anda menjadi saya di saat itu. Tentu saja kesal karena lelah nya jongkok selama 2 jam. Tetapi saya pun kesal sesaat, karena saya merenungkan peristiwa tersebut. Dan terdapat nilai – nilai yang kita peroleh, bahwa kita harus bertanggung jawab.
Selama saya duduk SMA, atas guru yang saya teladani, bahwa kita harus bertanggung jawab, perlunya berdoa kepada tuhan (mendekatkan diri kepada tuhan kita), yang saya selalu ingat itu adalah hal tidak boleh mempermalukan seseorang yang telah kita benci.
Jadi, berterimakasihlah, kepada orang yang telah menasihatimu, karena ia telah merubah sikapmu menjadi yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar