Di saat pelajaran character building, saya di berikan cuplikan untuk renungan. Cuplikan tersebut mengenai biografi Mahatma Gandhi.
Mahatma Gandhi menyebutkan bahwa “hormatilah sesamamu, dimulai hormati diri sendiri”. Cuplikan tersebut saya akan menceritakan kembali.
^^^
Mahatma Gandhi adalah orang India yang berpendidikan pengacara yang tak terkenal. Ia sedang melakukan perjalanan ke afrika selatan. Di afrika selatan orang afrika menganggap bahwa orang india sebagai “colored” sering di sebut sebagai kuli. Hal tersebut di karenakan mayoritas orang india pekerjaanya adalah sebagai buruh. Gandhi pun di anggap sebagai kaum buruh di sana. Dan memakai kain sorban ke pengadilan (sorban adalah kain yang biasa di pakai oleh orang india). Gandhi di suruh tidak memakai sorban di dalam pengadilan yang mengakibatkan Gandhi marah dan meninggalkan pengadilan tersebut. Di saat perjalanan, Gandhi menggunakan kereta yang first class. Dan kaum kulit putih tidak menginginkan nya di first class dan konduktor menyuruh Gandhi pindah ke gerbong kelas tiga, Gandhi pun menolak lalu di keluarkan dari kereta. Di esok hari nya Gandhi pun di hina dan di permalukan. Gandhi naik ke kereta dan duduk di gerbong masinis, dan konduktor menyuruh duduk di pijakan kaki. Gandhi pun menolak dan di pukuli lalu Gandhi pun di bantu oleh para penumpang dan Gandhi duduk bersama para penumpang. Hal yang di derita Gandhi membuat Gandhi memiliki respek terhadap orang lain, tidak lebih dan tidak kurang dari rasa hormat nya terhadap harkatnya sendiri. Mahatma Gandhi pun dikenal sebagai pemimpin orang India di afrika selatan.
Mahatma Gandhi pun mengorganisasikan orang –orang india untuk menolong di perang afsel. Orang –orang tersebut rela berkorban untuk membantu orang lain dan yang masih ada prasangka terhadap mereka dan menolak untuk menghargai hak orang india yang mau mengorbankan nyawa untuk mereka.Gandhi pun meninggal, setelah impian nya terwujud. Ia di bunuh oleh orang hindu yang tak menerima penghormatan orang-orang untuk Mahatma Gandhi.
^^^
Itulah cerita mengenai Mahatma Gandhi, setelah saya melihat cuplikan biografi Mahatma Gandhi, saya jadi teringat seorang guru yang telah mengajar saya. Dan saya mengetahui mengapa guru tersebut marah ketika di saat, ia mengajar para student yang berisik. Karena ia menganggap bahwa student yang ia ajari itu tidak menghargai, meremehkan dan menyepelekan penjelasannya.
Oleh karena itu, sampai kapan pun saya sebisa mungkin saya menghargai, menghormati dan melakukan tindakan yang bijak, bila saya ingin di hormati. Dengan saya menghargai, menghormati dan melakukan tindakan yang bijak, maka orang lain pun dapat memperlakukan saya seperti saya memperlakukan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar